SIMULASI MITIGASI BENCANA ALAM GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 TANJUNG

Rabu, 13 November 2024

Editor : Tim Media SMAN 1 Tanjung

 

 

Tanjung – Bencana gempa bumi merupakan bencana alam yang bisa datang tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi oleh umat manusia. Banyaknya resiko dan korban yang ditimbulkan akibat bencana gempa bumi salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang bencana tersebut dan bagaimana kesiapsiagaan dalam menghadapinya. Oleh karena itu, Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang terdiri dari 3 lembaga yaitu Human Initiative, Laz Dasi, dan You and Me Foundation yang bekerja sama dengan DIkbud NTB dan PMI Lombok Utara mengadakan Simulasi Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi di SMA Negeri 1 Tanjung pada Selasa, 12 November 2024. Kegiatan ini melibatkan kepala sekolah, para dewan guru, staf TU, dan peserta didik SMA Negeri 1 Tanjung.

Simulasi yang dilakukan bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan para murid, guru, dan pegawai di sekolah tentang bagaimana mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana gempa bumi sehingga dapat menghindari atau memperkecil resiko yang menimbulkan kerugian materil dan korban jiwa. Simulasi yang dilakukan juga merupakan bagian dari rangkaian antisipasi terjadinya bencana alam di Lombok Utara.

Sebelum pelaksanaan simulasi mitigasi gempa bumi, pemateri memberikan contoh-contoh terlebih dahulu tentang tahapan-tahapan yang dilakukan saat simulasi mitigasi bencana gempa bumi. Tahapan saat terjadi gempa bumi tersebut, antara lain: melakukan evakuasi mandiri (jangan panik, lindungi organ-organ vital dengan tangan/barang di sekitar), keluar ruangan, dan berkumpul di titik kumpul atau tempat aman.

Selanjutnya simulasi mitigasi bencana gempa bumi dimulai. Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa bumi dilaksanakan di dalam dan luar kelas. Diawali dengan keadaan siswa-siswi sedang belajar di kelas kemudian terdengar bunyi sirine pertama selama 10 detik. Siswa-siswi yang didampingi oleh guru mapel didalam kelas melakukan evakuasi mandiri. Kemudian terdengar bunyi sirine kedua selama 10 detik, siswa-siswi dan guru mapel keluar dari kelas dengan tenang menuju titik kumpul yaitu di lapangan. Setelah semua berkumpul di titik kumpul, para petugas melakukan tugasnya masing-masing. Petugas keamanan bertugas mematikan aliran listrik dan menutup gerbang sekolah, petugas evakuasi bertugas mengevakuasi korban, petugas Damkar bertugas mematikan titik api, petugas pengawas bangunan bertugas memeriksa keadaan bangunan sekolah, dan petugas Kesehatan bertugas untuk menolong korban.

Setelah selesai dengan tugas masing-masing, masing-masing petugas memberikan laporan kepada ketua dan ketua memberikan laporan kepada kepala sekolah selaku penanggung jawab. Kegiatan simulasi pun diakhiri dengan closing statement oleh kepala sekolah.

Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa bumi diikuti dengan baik dan tertib oleh seluruh guru dan siswa. Tampak bahwa guru dan siswa sudah mampu melakukan penyelamatan diri saat terjadi gempa. Hal tersebut dapat dilihat dari kecepatan mereka menerima dan mengikuti petunjuk yang diberikan. Misalnya, ketika mereka dilatih untuk berlindung di bawah meja saat terjadi gempa, dalam waktu singkat mereka bisa melakukannya dengan baik. Selain itu, ketika mereka berlari menyelamatkan diri mereka mengikuti rambu-rambu jalur evakuasi dengan baik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *