SIMULASI BENCANA GEMPA BUMI DALAM RANGKA HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA TAHUN 2025 SMAN 1 TANJUNG

Sabtu, 26 April 2025

Editor : Tim Media SMAN 1 Tanjung

 

 

Tanjung – Berdasarkan Surat Sekretaris Utama BNPB RI Nomor B-796 /BNPB/SU/BP.02.04/2024 hal Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2025, Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan menjadi tuan rumah pelaksanaan Puncak Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Tahun 2025, dengan tema “Siap Untuk Selamat, Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini” . yang menggambarkan perlunya semangat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana sedini mungkin. Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) merupakan acara nasional tahunan yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat agar menjadi lndonesia Tangguh Bencana. Peringatan HKB sudah dilakukan setiap tanggal 26 April sejak tahun 2017 dan menjadi momentum membangun budaya sadar bencana dimana masyarakat melakukan evakuasi secara mandiri secara rutin.

Pada hari Sabtu, 26 April 2025, SMA Negeri 1 Tanjung pun mengikuti Simulasi Evakuasi Mandiri yang dilaksanakan secara serentak oleh 2.025 sekolah di seluruh Indonesia secara live streaming pukul 10.00 waktu setempat. SMA Negeri 1 Tanjung melaksanakan simulasi bencana gempa bumi sesuai dengan hazard yang ada di Kabupaten Lombok Utara, yaitu gempa bumi. Kegiatan ini dilakukan di dalam kelas dan lapangan SMA Negeri 1 Tanjung, diikuti oleh guru, anggota OSIS dan PMR WIRA SMA Negeri 1 Tanjung.

Kegiatan simulasi diawali dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, kemudian terjadi gempa bumi dan terdengar sirine pertama. Saat sirine pertama terdengar, guru dan peserta didik yang berada di dalam kelas menunduk dan mengamankan kepala menggunakan tangan, tas, maupun berlindung di bawah meja. Sirine kedua pun terdengar, guru dan peserta didik keluar kelas menuju titik kumpul di lapangan dengan hati-hati. Saat sampai titik kumpul, para guru menenangkan peserta didik yang menangis dan ketakutan. Tim keamanan segera bergerak mematikan saklar untuk memutus arus listrik dan menutup gerbang sekolah, tim logistik segera memberikan air minum dan makanan kecil kepada peserta didik, tim perlengkapan segera mengecek keadan bangunan dan titik api, tim evakuasi segera mengevakuasi korban, dan tim pertolongan pertama segera memberikan pertolongan pertama pada peserta didik yang mengalami luka parah dan ringan. Semua tim kemudian memberikan laporan kepada Ketua Tim Siaga Bencana dan Ketua meminta tim evakuasi untuk kembali mencari korban yang belum ditemukan dan tim perlengkapan untuk memadamkan titik api. Setelah melaksanakan tugas, tim evakuasi dan tim perlengkapan kembali memberikan laporan kepada Ketua Tim Siaga Bencana. Kemudian Ketua Tim Siaga Bencana memberikan laporan kepada kepala sekolah mengenai hasil laporan semua tim. Setelah itu kepala sekolah menenangkan peserta didik dan memberi arahan, guru menghubungi pihak keluarga peserta didik untuk menjemput anaknya, peserta didik pulang, dan kegiatan simulasi pun selesai.

Semoga setelah mengikuti kegiatan simulasi bencana gempa bumi ini peserta didik, guru, dan pegawai diharapkan tidak panik saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, dapat mengambil sikap dan tindakan ketika bencana gempa bumi, dan melatih kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *