PERTEMUAN KETIGA PROGRAM ROOTS PENCEGAHAN PERUNDUNGAN BERSAMA AGEN PERUBAHAN SMA NEGERI 1 TANJUNG

Rabu, 6 September 2023

Editor: Tim Media SMAN 1 Tanjung

 

 

 

Tanjung- Pada Rabu (06/09/2023), SMA Negeri 1 Tanjung mengadakan kegiatan Roots Pencegahan Perundungan bersama Agen Perubahan SMAN 1 Tanjung di ruang Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Tanjung. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan, Guru Bk, dan 21 siswa Agen Perubahan Anti Perundungan SMA Negeri 1 Tanjung.

Program Roots merupakan program global pencegahan kekerasan di kalangan teman sebaya, yang berfokus pada upaya membangun iklim yang aman di sekolah. Program ini dijalankan dengan mengaktivasi peran siswa sebagai Agen Perubahan. Agen perubahan itu merupakan siswa-siswi yang memiliki pengaruh bagi teman sebaya untuk memberikan contoh agar berperilaku baik, dan menebarkan kebaikan. Anggota agen Perubahan di SMA Negeri 1 tanjung adalah siswi kelas X, XI, dan XII.

Pertemuan hari ini merupakan pertemun ketiga. Pada pertemuan ini Para Agen perubahan diberikan materi modul 3 tentang Apa itu Perundungan, Mitos dan Fakta Mengenai Perundungan, Perundungan pada Anak Laki-laki dan Perempuan, Perundungan di Sekolah Saya. Adapun Soft-skill yang akan dikembangkan oleh Agen Perubahan di Modul 3 ini adalah Pertemanan dan hubungan sosial/relationship, Menolak tekanan sebaya, dan Anti kekerasan dan perundungan.

Aktivitas yang dilakukan pada pertemuan ini yaitu Menonton Video “Apa itu Bullying?”, mengindentifikasi mitos dan fakta tentang bullying, berdiskusi mengenai pengalaman para agen perubahan  menyaksikan perilaku perundungan  pada anak laki-laki dan perempuan, serta berdiskusi dan menggambarkan denah sekolah dan menandai lokasi yang aman dan tidak aman dari perundungan.

Tujuan kegiatan di modul 3 ini adalah Menjelaskan apa itu perundungan (bullying) dan membedakan antara mitos dan fakta perundungan, mengenali jenis-jenis perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah dan lingkungan mereka,  membedakan pengalaman yang dihadapi anak laki-laki dan perempuan, serta menumbuhkan empati terhadap siswa yang dirundung.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *